Jumat, 31 Mei 2013

Sistem Kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan. 1.2Rumusan Masalah Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler itu? 1.3Tujuan Makalah ini di buat penulis dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau tenaga medis dapat memahami berkaitan dengan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler 1.4Manfaat Makalah ini di buat oleh penulis agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik keperawatan yang di sebabkan oleh ketidakpahaman dalam anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler sehingga berpengaruh besar terhadap kehidupan klien. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri. Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar : Sistem kardiovaskuler 2.2. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari : a.Mesoderm : splanknikus & chorionic b.Merengkim : yolk sac dan tali pusat c.Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta. 2.3 Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler 2.3.1 Anatomi Jantung Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu: a)Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I. b)Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais. c)Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra. d)Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis. e)Bagian bawah berhubungan dengan diafragma. Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah: a.Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah b.Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat c.Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung ke atas Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh. Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu: a)Luar/pericardium Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung. b)Tengah/ miokardium Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu: i.Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria. ii.Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung. iii.Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel). a)Dalam / Endokardium Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava. Bagian- bagian dari jantung: a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra. b.Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul. Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu: a.Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra. b.Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra. c.Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra. Tepi jantung( margo kordis) yaitu: a.Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis b.Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis. Alur permukaan jantung: a.Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis b.Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis. c.Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena cava inferior menuju apeks kordis. Ruang-ruang jantung Jantung terdiri dari empat ruang yaitu: 1.Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis. a.Muara atrium kanan terdiri dari: a)Vena cava superior b)Vena cava inferior c)Sinus koronarius d)Osteum atrioventrikuler dekstra b.Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis 2.Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari: a.Valvula triskuspidal b.Valvula pulmonalis 3.Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula 4.Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari: a.Valvula mitralis b.Valvula semilunaris aorta Peredaran darah jantung Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta. Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu: 1.Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan. 2.Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra 3.Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena. 2.3.2 Fisiologi Jantung Fungsi umum otot jantung yaitu: 1.Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar. 2.Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal. 3.Tidak dapat berkontraksi tetanik. 4.Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot. Metabolisme Otot Jantung Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen. Pengaruh Ion Pada Jantung 1.Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat. 2.Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis. 3.Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung. Elektrofisiologi Sel Otot jantung Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu: 1.Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif. 2.Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam. 3.Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam sel menjadi berkurang. 4.Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard. 5.Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat. Sistem Konduksi Jantung Sistem konduksi jantung meliputi: 1.SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis. 2.AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari. 3.Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare. 4.Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel. Siklus Jantung Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung. Fungsi jantung sebagai pompa Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu: 1.Fungsi atrium sebagai pompa 2.Fungsi ventrikel sebagai pompa 3.Periode ejeksi 4.Diastole 5.Periode relaksasi isometric Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung 1.Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke jantung. 2.Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom Curah jantung Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac output). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung: 1.Beban awal 2.Kontraktilitas 3.Beban akhir 4.Frekuensi jantung Periode pekerjaan jantung yaitu: 1.Periode systole 2.Periode diastole 3.Periode istirahat Bunyi Jantung Tahapan bunyi jantung: 1.Bunyi pertama: lup 2.Bunyi kedua : Dup 3.Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda 4.Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama 2.3.3Anatomi sistem pembuluh darah Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari: 1.Aliran darah koroner 2.Aliran darah portal 3.Aliran darah pulmonal 4.Aliran darah sistemik 2.3.3.1Arteri Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu: a.Tunika Intima b.Tunika Media c.Tunika Eksterna 1.Aorta Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian : a.Aorta Asenden b.Arkus Aorta c.Aorta desendes Aorta asendes mempunyai cabang: a)Aorta torakalis b)Aorta Abdominalis 2.Arteri Kepala dan Leher Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu: a.Arteri karotis eksterna a)A. tiroid superior b)A. faringea asendes c)A. lingualis d)A. fasialis e)A. aurikularis posterior f)A. maskilaris b.Arteri karotis interna: a)A. oftalmika b)A. komunikan posterior c)A. coroidea d)A. serebri anterior e)A. serebri media f)A. nasalis 3.Arteri vertebralis Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis. 4.Arteri basilaris Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada permukaan anterior pons bercabang dua: a.Arteri serebralis posterior b.A. sirkumateriosus Wajah menerima darah dari: a.Arteri fasialis dan temporalis superficial b.Arteri temporalis superficial c.Arteri transversa fasialis d.Arteri supraorbitalis dan supratoklearis 5.Arteri subklavia: terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari arkus aorta. Terdiri dari: a.A. aksilaris b.A. brakhialis c.A.ulnaris d.A.radialis e.A. arkus Palmaris superfisialis f.A. arkus Palmaris profundus g.A. digitalis 6.Aorta torakalis a.Rongga toraks terdiri dari: a)A.intercostalis b)A.perikardialis c)A.bronkialis d)A.esofagialis e)A. mediastinalis b.Dinding toraks terdiri dari: a)Arteri prenikus superior b)Arteri subkostalis 7.Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens. 8.Arteri Rongga perut Terdiri dari: a.Arteri seliaka b.A. splinika c.A. mesenterika superior d.A. renalis e.A. spermatika dan Ovarika f.A. mesenterika Inferior g.A. marginalis 9.Arteri dinding Abdomen Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari: a.Prenikus inferior b.Arteri subkostalis c.Epigastrika superior d.Arteri lumbalis 10.Rongga panggul Terdiri dari: a.Arteri iliaka interna b.Arteri iliaka eksterna 2.3.3.2Vena Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu: 1.Vena ke jantung Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis 2.Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya: a.Vena aurikularis posterior b.Vena retromadibularis c.Vena jugularis eksterna posterior d.Vena supraskapularis e.Vena jugularis anterior 3.Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis. 4.Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis. 5.Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika. 6.Vena tonsil dan palatum 7.Vena punggung 8.Vena yang bermuara pada vena cava interior 9.Anastomisis portal sistemik 10.Vena dinding pelvis 11.Vena anggota gerak atas dan, 12.Vena anggota gerak bawah 2.3.3.3Kapiler Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari: 1.Kapiler arteri 2.Kapiler vena Fungsi kapiler: 1.Penghubung arteri dan vena 2.Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan 3.Mengambil hasil dari kelenjar 4.Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus 5.Menyaring darah dalam ginjal Sistem Pembuluhan Limfe Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs secara langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari: 1.Duktus limfatikus dekstra: Duktus limfatikus jugularis dekstra, subclavia, dan bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan limfa sisi kepala dan leher. 2.Duktus limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang memanjang. 3.Nodus limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. 4.Kapiler limfa: sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe. LIMPA Terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga ke -9, 10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh diafragma. Parenkim limpa terdiri dari: 1.Pulpa Putih 2.Pulpa Merah 2.3.4Fisiologi Vaskuler Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal. Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi: 1.Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. 2.Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler. 3.Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial. 4.Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap 5.Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung. Aliran Darah Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah: 1.Aliran darah dalam pembuluh darah 2.Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata. 3.Gelombang nadi. 4.Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang. 5.Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri. Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu: 1.Tekanan Vena: biasanya sangat rendah 2.Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume 3.Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive 4.Kecepatan aliran darah vena 5.Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena 6.Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena MIKROSIRKULASI Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi. TEKANAN DARAH Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas. Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu: 1.Sistem saraf a.Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri. b.Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler c.Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi, dan respons depressor meningkat. d.Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus e.Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik 2.Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium. 3.Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler. 4.Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah. Cairan limfatik Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan dari jaringan perifer mendekati nilai rata-rata atau pekat. Pembuluh limfatik berfungsi sebagai: 1.Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah 2.Mengankut limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah 3.Membuat lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah 4.Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme 5.Menghasilkan zat antibody BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Dari hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa: 1.Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3 komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam darah yang juga berperan dalam sistem sirkulasi. 2.Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan dengan proses sirkulasi melalui plasenta. 3.Anatomi fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena perlu adanya pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan terkait system kardiovaskuler. B.Saran Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan. Daftar Pustaka http://www.muksal-ncty.blogspot.com Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:EKG Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit: Salemba Medika. Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit: Salemba Medika

Kamis, 30 Mei 2013

jempol na mana??:D

Jempol na mana??

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:
1. Pendidikan Vokasional; yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia. 2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu 3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. 4. Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor. Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi. Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan berbagai dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983 saat deklarasi dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh komponen keperawatan indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985. Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Kemendiknas melalui project Health Profession Educational Quality (HPEQ), menperbaharui dan menyusun kembali Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar borang akreditasi pendidikan ners Indonesia. dan semua standar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah diselesaikan menjadi dokumen negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang pendidikan keperawatan Indonesia. Standar-standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah ini sekilas saya sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, jenjang, Gelar akademik dan Level KKNI; Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia: 1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat 2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana, magister, doktor. 3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi perawat. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar: 1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep) 2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat sebutan Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns) 3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep) 4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari: 1) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB) 2) Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat) 3) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom) 4) Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak) 5) Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa) 5. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep) Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai berikut: 1. Diploma tiga Keperawatan - Level KKNI 5 2. Ners (Sarjana+Ners) - Level KKNI 7 3. Magister keperawatan - Level KKNI 8 4. Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8 5. Doktor keperawatan - Level KKNI 9 Kutipan dari Naskah Akademik Pendidikan keperawatan Indonesia oleh PPNI,AIPNI,AIPDIKI dan dukungan dari Kemendiknas (Project HPEQ 2009-2015) - Sunardi- Bidang Oragnisasi, Anggota Komponen I HPEQ wakil PPNI

Standar praktik Keperawatan

Standar praktik merupakan salah satu perangkat yang diperlukan oleh setiap tenaga professional. Standar praktik keperawatan adalah ekpektasi/harapan-harapan minimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis.
Standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. Lingkup Standar Praktik Keperawatan Indonesia meliputi : 1. Standar Praktik Professional a. Standar I Pengkajian b. Standar II Diagnosa Keperawatan c. Standar III Perencanaan d. Standar IV Pelaksanaan Tindakan (Impelementasi) e. Standar V Evaluasi 2. Standar Kinerja Professional a. Standar I Jaminan Mutu b. Standar II Pendidikan c. Standar III Penilaian Kerja d. Standar IV Kesejawatan (collegial) e. Standar V Etik f. Standar VI Kolaborasi g. Standar VII Riset h. standar VIII Pemanfaatan sumber-sumber Detail mengenai standar praktek bisa di download di sini

Apa Itu PERAWAT???

Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Perawat lg galau :P heheheh Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia. Perawat bekerja dalam berbagai besar spesialisasi di mana mereka bekerja secara independen dan sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi perawatan. Ilmu Keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktik yang dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang dinamis praktik dan penelitian yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya paling sensitif dan kompeten.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda